cover
Contact Name
attafkir
Contact Email
attafkir@iainlangsa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
attafkir@iainlangsa.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
At-Tafkir
  • Jurnal At-Tafkir is published by Center for Resear
  • Website
ISSN : 19799357     EISSN : 26205858     DOI : -
Jurnal At-Tafkir is published by Center for Research and Community Services (LP2M) State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa.This Journal emphasizes specifications in the discourse of educational, law and socio-religious that published periodically twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016" : 19 Documents clear
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) Yahya, M
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify and analyze leadership styles, organizational commitment and employee performance and influence of leadership style and organizational commitment to employee performance, both simultaneously and partially at PT. Pos Indonesia (Persero). The method used is survey explanation method on 87 employees of PT. Pos Indonesia (Persero). Techniques used to test the hypothesis is that the path analysis (path analysis). Research results through descriptive analysis shows that the leadership style of leader PT. Pos Indonesia (Persero) is an employee-oriented leadership style. In general, the leadership style at PT. Pos Indonesia (Persero) is in the high category. Task oriented leadership styles at appropriate category and employee oriented leadership style is in the high category. If viewed from the organizational commitment was generally high category. Affective commitment and normative commitment are included in the high category while kontinuens commitment is in the category enough. Viewed from the employees performance in general is in the high category. Quality, the need for supervision and the influence of personal relationships, including in the high category and quantity of output, timeliness and cost effectiveness is in the category so it must be increased. Furthermore, the results showed that leadership style and organizational commitment have a positive and significant influence either partially or  simultaneously on employee performance.
AL-ILLAH DAN AL-HIKMAH Syahrial, Muhammad
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-illah merupakan sifat yang jelas (wasf zahir), terukur (mundhabit), memiliki hubungan dengan hukum yang ditetapkan (munashabah li al-hukm), kemudian al-hikmah sebaliknya. al-illah merupakan aspek pola pikir yang cenderung menerapkan pola pikir deduktif/bayaniy kemudian metodenya dominan metode dialektika sementara itu teorinya mengadopsi teori ruju’ ila ashliyin mu’ayyin. Jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa legis. Sementara itu al-hikmah pada aspek pola pikir menerapkan pola pikir induktif/burhaniy kemudian metodenya dominan metode demonstartif/istiqra’i. Teori yang diterapkan dengan konsep al-hikmah adalah teori ruju’ ila ashliyah al-kulliyah. Dan jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa finalis. Selanjutnya al-illah berfungi dominan untuk menerapkan metode qiyas dalam penetapan hukum Islam sementara itu konsep al-hikmah cenderung berfungsi untuk mempermudah menerapkan maqashid syar’iyah dalam penetapan hukum Islam.
POSTMODERNISME SEBAGAI SOFISME: STUDI KRITIS HUMANIORA, EPISTEMOLOGI DAN SAINS PASCA MODERN Miswari, Miswari
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah telah membuktikan bahwa sofisme adalah penyakit intelektual dan penyakit sosial yang sangat berbahaya. Sofisme muncul dari pandangan yang menolak objektivitas realitas. Pandangan demikian juga berlaku bagi penyakit skeptisme lainnya seperti sinisme dan romantisme. Gejala yang ditimbulkan oleh postmodernisme adalah sama dengan gejala-gejala yang memunculkan berbagai penyakit skeptisme. Tulisan ini berusaha membuktikan bahwa gagasan dan penemuan saintifik era postmodernisme adalah gejala-gejala yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit intelektual dan penyakit sosial sebagaimana pernah ditimbulkan oleh sofisme.
HERMENEUTIKA QURAN REFORMIS Mukholik, Ayis
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tiga kata kunci yang menjadi pokok kajian, yaitu Metodologi Quran Reformis, Biografi Penyusun Quran Reformis dan makna Islam dalam Quran Reformis. Terdapat kelompok muslim progresif, mereka adalah Edip Yuksel, Layth Saleh al-Shaiban dan Martha Schulte-Nafeh yang menggagas Qur’ān: A Reformist Translation. Karya unik ini berupaya memecahkan persoalan yang dihadapi Islam tersebut dengan menggabungkan antara pemikiran kontemporer dan tekstualitas al-Qur’ān. Mereka mempunyai orientasi yang searah dalam hal pembaharuan Islam. Hidup di dunia kontemporer dan sering bersinggungan dengan isu-isu Barat, mengarahkan pemikirannya banyak merespon realitas modern dan berusaha untuk mendialogkan antara Islam dan Barat.Mereka memberikan paradigma baru tentang pendekatan yang digunakan untuk menafsirkan al-Quran yaitu Cross-reference (referensi silang terhadap Bible). Mereka membuka peluang terhadap Bible (Kitab Samawi)  untuk digunakan sebagai salah satu hujjah yang mempunyai otoritas dalam kegiatan interpretasi. Hal ini bertujuan agar al-Quran tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Islam secara internal, namun agar dibaca oleh penganut agama lainnya. Hal ini dapat membuka kran dialogis dan inklusif. Salah satu implementasi produk tafsir mereka tentang islam adalah, islam merupakan sebuah konsep tentang mindset dan tindakan. Orang dengan agama dan aliran apapun selama mereka masih mendedikasikan diri kepada Tuhan, percaya kepada hari akhir, dan berbuat kebaikan, maka mereka layak untuk disebut sebagai muslim. Dengan paradigma seperti ini maka mereka dengan tegas membuka kembali tabu keagamaan yang semula eksklusif dan sektarian, menjadi inklusif dan pluralis.
PEMBERLAKUAN HUKUMAN ZINA PADA MASA RASULULLAH SAW DALAM PERSPEKTIF HISTORIS Az, Nairazi
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukuman zina di dalam Islam sebaiknya diberlakukan secara bertahap yang  di awali dengan peringatan dan yang termaktub dalam surat al-Nisa’: 15-16 dan al-Nur: 2 tanpa mengaitkan status perkawinan. Sedangkan hukuman rajam seharusnya diberlakukan kepada pelaku zina yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pembunuhan seperti kasus pemerkosaan dan sodomi, sebagaimana pemahaman  yang tertulis secara keseluruhan mengenai ayat qishas yaitu anggota tubuh yang disebutkan semuanya berada pada wilayah kepala. Penemuan ilmu penologi modern saat ini dapat membuktikannya, dan kapasitas ke otentikan pembuktiannya bisa melebihi dengan syarat-syarat yang diberikan Rasulullah pada pemberlakuan hukuman rajam. Karena bagaimanapun secara antropologis, sosiologis dan bahkan psikologis, seorang individu tidak dapat dipisahkan dengan masyarakatnya. Pada saat itu pula, seorang individu bahkan ribuan individu dalam masyarakatnya berstatus sama, semuanya harus dihargai. Mengenai hukuman mati yang ada di dalam al-Quran hanya satu bentuk yaitu rajam, sebagaimana pemahaman yang termaktub dalam surat al-Maidah: 45 dan ungkapan dalam surat Maryam: 46. Sedangkan jenis hukuman mati yang disebutkan dalam surat al-Maidah: 33 yaitu hukuman dibunuh atau disalib dan dipotong tangan dan kaki secara bersilang lalu dibuang, hanya merupakan kasus-kasus yang terjadi yaitu wafatnya Nabi Isa, yang sampai saat ini masih kontroversial dan kasus pembunuhan mutilasi. Dan hukuman mati berbentuk rajam merupakan hadd yang bersifat Ilahiyah, yang mana hukuman tersebut dapat menghapus dosa pelakunya di dunia, jika dijalani dengan ikhlas.
ISLAM DAN TRADISI KULTURAL DI ACEH Mohd Khambali, Khadijah Binti; Arifin, Muhammad
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tulisan ini bertujuan menjelaskan persoalan akulturasi Islam dan budaya lokal pra Islam di Aceh. Pemikiran ini mengacu pada kerangka sosiologi budaya. Kendati akulturasi ini dimenangkan oleh budaya Islam yang lebih dominan, namun terdapat beberapa budaya dan ritual yang merupakan hasil dialektik dengan budaya lokal tersebut, baik yang bersifat menyerap maupun diologis. Hasil yang diperoleh bahwa akulturasi Islam dan budaya lokal di Aceh terjadi karena terdapat beberapa sebab di antaranya adalah bahwa sebelum Islam datang ke Nusantara, budaya lokal yang dipengaruhi  Hinduisme maupun Buddhaisme sudah membudaya dalam masyarakat Aceh sehingga datangnya Islam yang di bawa oleh Da’i sufi tidak serta merta mengikis habis budaya tersebut. Dalam hal ini, adanya sikap akomodatif Da’i sufi pendai juga berpengaruh terhadap eksisnya budaya lokal tersebut.
MERETAS KEMBALI ISLAM BERKEADABAN DALAM BINGKAI KEMANUSIAAN ERSPEKTIFISLAM PROGRESIF Yusdani, Yusdani
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The following article tries to discuss the formulation of a set of Islamic values ​​in order to become a reference for the creation of alternative and solution regarding the equitable of society which respecting human values ​​in both the global and national levels. For that reason, Moslem scholars need to formulate a set of a fresh or alternative thought and the Islamic movement to be developed in the context of human life in accordance with the global ethics such as democracy, pluralism, human rights, and true justice humanitarian. Therefore, the development of thought and the Islamic movement needs  to be integrated and transformed the values ​​of Islam in the context of the values ​​of equality, justice, humanity. From the work of this creative methodological expected to bring Islamic thought that is more fresh and responsive in answering the demands of the position of equality of all citizens and equitable treatment, in particular the guaranteed freedom of belief, minorities, minority both in terms of religious, economic, ethnic and so on other protected and guaranteed their rights equally and fairly.
SISTEM MATRILINEAL DAN HUBUNGANNYA TERHADAP HAK HADHANAH MENURUT ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM Hidayat, Fatmah Taufik; Mohd Qasim, Mohd Izhar Ariff Bin
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya baik karena bercerai atau meninggal dunia berhak mendapat penjagaan. Penjagaan anak yang sebegini di dalam Islam dikenal dengan Hadhanah. Islam telah mengatur siapa yang berhak menunaikan Hadhanah ini dan bagaimana Hadhanah ini dijalankan. Suku Minangkabau merupakan salah satu suku di Indonesia yang menerapkan sistem penasaban Matrilineal dimana garis keturunan diturunkan ke sebelah perempuan. Sistem Matrilineal ini juga mempengaruhi sistem Hadhanah. Maka oleh karena itu kajian ini bertujuan melihat bagaimana penerapan hadhanah di masyarakat Minangkabau dan kaitannya dengan syariah Islam. Kajian ini merupakan kajian literatur dimanadari sumber sekunder yaitu mengumpulkan informasi dari jurnal, prosiding, buku dan bahan ilmiah lainnya yang mendukung. Hasil kajian menunjukkan susunan penjaga utama di dalam sistem hadhanah yang diterapkan oleh masyarakat Minangkabau itu sejalan dengan ajaran syariah Islam. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam memilih ibu sebagai yang utama dalam susunan sistem Hadhanah itu dijalankan di mana di dalam Islam bertujuan untuk menjaga kemashalahatan si anak, akan tetapi bagi masyarakat Minangkabau menerapkan hal itu karena adat (sistem matrilineal) mereka.
UNSUR SEKULER DALAM BUDAYA POLITIK PARTAI ISLAM DI INDONESIA Mohamad Latief, Mohamad; Pa, Bharuddin Che
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekularisme politik adalah salah satu bidang kajian yang cukup menarik untuk diteliti. Apatah lagi apabila ianya dikaitkan dengan konteks politik di Indonesia dimana majoriti penduduknya adalah ummat Islam. Berkait ini, kajian ini berupaya menganalisa unsur-unsur sekular dalam budaya politik partai Islam di Indonesia iaitu Partai Kebangkitan Bangsa. Selain dikenal sebagai partai yang terlahir daripada proses reformasi, Partai Kebangkitan Bangsa juga dikenal kerana ianya merupakan salah satu partai politik yang memiliki kedekatan sejarah dan kultural dengan Organisasi Massa Islam terbesar di Indonesia iaitu Nahdlatul Ulama. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi politik, dan teori sekularisasi politik sebagaimana dikembangkan oleh Donald Eugene Smith, kajian kualitatif ini menemukan beberapa unsur sekular dalam partai dimaksud. Antara unsur tersebut adalah tergusurnya Islam sebagai identiti dan legitimasi politikpartai kerana penghormatan yang lebih tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan.
AL-ILLAH DAN AL-HIKMAH Syahrial, Muhammad
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-illah merupakan sifat yang jelas (wasf zahir), terukur (mundhabit), memiliki hubungan dengan hukum yang ditetapkan (munashabah li al-hukm), kemudian al-hikmah sebaliknya. al-illah merupakan aspek pola pikir yang cenderung menerapkan pola pikir deduktif/bayaniy kemudian metodenya dominan metode dialektika sementara itu teorinya mengadopsi teori ruju? ila ashliyin mu?ayyin. Jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa legis. Sementara itu al-hikmah pada aspek pola pikir menerapkan pola pikir induktif/burhaniy kemudian metodenya dominan metode demonstartif/istiqra?i. Teori yang diterapkan dengan konsep al-hikmah adalah teori ruju? ila ashliyah al-kulliyah. Dan jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa finalis. Selanjutnya al-illah berfungi dominan untuk menerapkan metode qiyas dalam penetapan hukum Islam sementara itu konsep al-hikmah cenderung berfungsi untuk mempermudah menerapkan maqashid syar?iyah dalam penetapan hukum Islam.

Page 1 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2023): At-Tafkir Vol 15 No 2 (2022): At-Tafkir: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 15 No 1 (2022): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 2 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 1 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): Vol. 13 No. 1 Juni 2020 Vol 13 No 2 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 2 (2019): Vol. 12 No 2 Desember 2019 Vol 12 No 1 (2019): Vol. 12 No 1 Juni 2019 Vol 12 No 2 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 2 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 1 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 2 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 2 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 1 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 1 (2015): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 7 No 1 (2014): Vol VII No 1 Juni 2014 Vol 1 No 1 (2014): Vol I No 1 Juni 2014 More Issue